Pages

Senin, 17 Maret 2014

Angka Kecukupan Gizi Pada Bayi

Ilustrasi angka kecukupan gizi

Bayi membutuhkan nutrisi dalam jumlah yang memadai untuk bisa menunjang pertumbuhan dan perkembangannya yang berjalan dengan pesat. Makanan yang diberikan tidaklah cukup hanya sekadar memenuhi rasa laparnya saja. Namun yang terpenting, juga harus memenuhi angka kecukupan gizi yang ditetapkan berdasarkan usia anak.

Pemberian nutrisi yang baik dan tepat akan sangat penting untuk menunjang kesehatan anak. Kebutuhan nutrisi bayi tentu saja berbeda dengan kebutuhan nutrisi pada orang dewasa, sehingga angka kecukupan gizinya pun tentu akan berbeda.

Perbedaan ini terlihat baik dalam hal jumlah maupun proporsi nutrisinya. Misalnya saja proporsi antara karbohidrat, protein, dan lemak. Pada bayi, proporsi lemak lebih banyak dibutuhkan dibandingkan proporsi karbohidrat dan protein. Kebutuhan nutrisi pada bayi akan terus mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya usia dan aktivitasnya.

Sebelum melangkah lebih jauh membahas mengenai angka kecukupan gizi pada bayi, sebetulnya apa yang dimaksud dengan angka kecukupan gizi itu? Angka kecukupan gizi adalah kebutuhan tubuh secara umum akan nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Namun, angka kecukupan gizi ini bukanlah angka yang mutlak. Hal ini dikarenakan angka kecukupan gizi ini bisa saja berbeda antara satu orang dengan yang lain. Perbedaan ini biasanya tergantung pada kebutuhan setiap bayi, dipengaruhi pula oleh jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, dan aktivitas fisik.

Angka Kecukupan Gizi pada Bayi Usia 0 - 6 Bulan

Pada saat bayi, semua kebutuhannya akan zat gizi sudah terpenuhi dengan baik oleh Air Susu Ibu (ASI). Sehingga, tidak diperlukannya makanan tambahan sebelum bayi berusia 6 bulan. Peranan ASI dalam mencukupi kebutuhan bayi pun berkurang ketika bayi berusia 6 bulan. Ketika itu, ASI hanya mampu mencukupi sekitar 70% dari kebutuhan nutrisi bayi, sementara sisanya harus terpenuhi dari makanan tambahan yang diberikan sebagai pendamping ASI.

Berikut ini adalah angka kecukupan gizi pada bayi 0 - 6 bulan, berdasarkan jenis zat gizi.
• Energi: 550 kkal
• Protein : 10 g
• Vitamin A : 375 RE
• Vitamin D : 5 ug
• Vitamin E : 4 mg
• Vitamin K : 5 ug
• Thiamin : 0,3 mg
• Riboflavin : 0,3 mg
• Niasin : 2 mg
• Asam Folat: 65 ug
• Piridoksin : 0,1 mg
• Vitamin B12 : 0,4 ug
• Vitamin C : 40 mg
• Kalsium : 200 mg
• Fosfor : 100 mg
• Magnesium: 25 mg
• Besi : 0,5 mg
• Yodium : 90 ug
• Seng : 1,3 mg
• Selenium : 5 ug
• Mangan : 0.003 mg
• Flour : 0,01 mg

Angka Kecukupan Gizi pada Bayi Usia 6 Bulan - 1 Tahun

Tahun pertama merupakan masa penting dalam masa pertumbuhan dan perkembangan bayi. Biasanya, bayi mengalami pertumbuhan yang pesat pada masa ini, sehingga angka kecukupan gizinya pun tentu juga bertambah. Selain itu, bayi juga mulai diberikan makanan tambahan sebagai pendamping ASI.

1. Energi

Kebutuhan energi bayi pada usia ini adalah 2-4 kali lebih besar dibandingkan energi yang dibutuhkan oleh orang dewasa. Tingginya asupan kalori ini digunakan untuk menunjang begitu pesatnya pertumbuhan dan perkembangan anak serta cepatnya metabolisme dalam tubuh bayi. Itulah sebabnya, mengapa bayi lebih sering dan cepat merasa lapar dibandingkan orang dewasa.

2. Protein

Protein dikenal memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan. Protein yang terdapat dalam ASI mengandung asam amino essensial yang penting bagi pertumbuhan. Meskipun merupakan zat yang sangat dibutuhkan tubuh, namun jumlah asupan protein tidaklah melebihi 20% dari asupan total makanan. Kenapa? Karena kelebihan protein hanya akan memperberat kerja ginjal bayi.

3. Lemak

Lemak berperan sebagai sumber energi terbesar bagi bayi. Dari total keseluruhan energi, lemak yang dibutuhkan tubuh adalah sekitar 30-50%. Jumlah ini merupakan jumlah proporsional, sesuai dengan angka kecukupan gizi bayi. Jika terlalu banyak yang masuk ke dalam tubuh maka akan mengakibatkan gangguan pencernaan.

4. Vitamin dan mineral

Terdapat berbagai macam vitamin yang dibutuhkan oleh bayi. Namun di awal kehidupannya, vitamin K merupakan vitamin esensial yang diperlukan. Vitamin K berperan dalam hal pencegahan terhadap risiko terjadinya perdarahan pada bayi baru lahir.

Kini, pemberian vitamin K diberikan secara rutin pada setiap bayi yang baru lahir, biasanya dalam bentuk suntikan. Vitamin ini dapat diberikan sampai bakteri usus pada bayi mampu membuat vitamin K sendiri. Vitamin lain yang dibutuhkan adalah vitamin D yang berperan dalam pembentukan tulang dan gigi serta membantu penyerapan kalsium oleh tubuh.

Kebiasaan baik yang dilakukan sejak dahulu adalah menjemur bayi di pagi hari. Hal ini memang baik dan memberikan manfaat bagi tubuh, karena sinar matahari merupakan sumber vitamin D alami. Sebaiknya, menjemur bayi dipagi hari antara pukul 6 hingga 8 pagi selama 15-30 menit, sinar matahari di atas pukul 8 biasanya kurang bagus bagi kesehatan. Apalagi banyaknya lapisan ozon yang berlubang, menyebabkan sinar ultraviolet berbahaya bisa lolos masuk ke bumi.

Selain itu, cadangan zat besi pada bayi biasanya akan mulai berkurang pada usia sekitar 4 bulan. Itulah sebabnya, penting untuk memberikan suplementasi zat besi ketika bayi mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI. Makanan yang kaya akan zat besi adalah beras merah, daging merah, hati, dan lain sebagainya. Yodium dan seng adalah jenis mineral penting yang dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan bayi.

5. Air

Kebutuhan air pada bayi sekitar 1,5 ml untuk setiap kalori yang terkandung dalam makanannya. Sebagai contoh, jika dalam sehari kebutuhan kalori yang harus dipenuhi adalah 650 kkal maka kebutuhan airnya adalah 975 ml atau kurang dari 1 liter air.

Kebutuhannya akan air biasanya sudah terpenuhi dari ASI atau susu formula yang biasa dikonsumsinya. Sebab, keduanya mengandung 95% air. Namun dalam beberapa kondisi tertentu, dibutuhkan air dalam jumlah yang lebih banyak, misalnya saat bayi diare, demam, dan muntah-muntah. Kondisi tersebut bisa menyebabkan bayi mengalami dehidrasi, jika tidak dibarengi dengan tambahan air yang memadai.

Berikut ini adalah angka kecukupan gizi berdasarkan jenis zat gizi pada bayi 6 bulan - 1 tahun, yaitu sebagai berikut.
• Energi : 650 kkal
• Protein : 16 g
• Vitamin A : 400 RE
• Vitamin D : 5 ug
• Vitamin E : 5 mg
• Vitamin K : 10 ug
• Thiamin : 0,4 mg
• Riboflavin : 0,4 mg
• Niasin : 4 mg
• Asam Folat: 80 ug
• Piridoksin : 0,3 mg
• Vitamin B12 : 0,5 ug
• Vitamin C : 40 mg
• Kalsium : 400 mg
• Fosfor : 225 mg
• Magnesium : 55 mg
• Besi : 7 mg
• Yodium : 90 ug
• Seng : 7,5 mg
• Selenium : 10 ug
• Mangan : 0.6 mg
• Flour: 0,4 mg

Panduan Umum Pemberian Makanan pada Bayi

Secara umum, terdapat beberapa aturan dalam pemberian makanan pada bayi, terutama bayi di awal pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), yaitu sebagai berikut.

1. Tidak dianjurkan memberikan madu dan sirup jagung

Kedua produk ini mungkin mengandung spora clostriduim botulinum yang akan berkembang dalam saluran pencernaan dan menghasilkan racun yang dapat meracuni tubuh.

2. Tidak dianjurkan memberikan gula dan garam dalam makanan

Gula dan garam tidak dianjurkan diberikan kepada bayi, setidaknya 1 tahun pertama. Ada beberapa alasan mengapa gula dan garam tidak diperbolehkan. Salah satunya, karena bayi harus mengenali cita rasa asli dari suatu makanan, tanpa diberikan bahan tambahan atau penyedap rasa apa pun.

Hal ini penting bagi kelanjutan aktivitas makannya di masa mendatang. Selain itu, gula dan garam pun bisa memperberat kerja ginjal bayi yang belum berkembang dengan sempurna, sehingga tentu saja bisa membahayakan bagi bayi.

3. Hindari makanan yang membuat bayi tersedak

Sebaiknya, hindari makanan dalam bentuk potongan yang besar karena bisa menyebabkan bayi tersedak. Di awal pemberian makanan, sebaiknya bayi diberikan makanan dalam tekstur yang lembut dan berukuran cukup kecil, sehingga memudahkan bayi menelannya.

Dari uraian di atas, bisa terlihat dengan jelas bahwa terdapat perbedaaan antara angka kecukupan gizi pada bayi di bawah 6 bulan dengan di atas 6 bulan. Kebutuhan zat gizi selalu bertambah seiring dengan pertambahan usia dan aktivitas si kecil. Oleh karena itulah, makanan sebagai komponen penting yang menunjang pertumbuhan dan perkembangannya harus selalu diperhatikan. Anak tidak saja harus makan dalam jumlah yang banyak, namun yang terpenting adalah kualitas makanan yang dikonsumsinya harus syarat akan zat gizi yang memang dibutuhkan.

0 komentar:

Posting Komentar